Posted by : heny rahmawati
Jumat, 11 November 2016
BAB 1
HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP SEJARAH
- Sejarah adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari segala kejadian atau peristiwa yang telah terjadi pada masa lampau dalam kehidupan umat manusia
- Kata sejarah berasal dari :
1.
Bahasa Arab : Syajarotun, yang
berarti pohon
2.
Bahasa Inggris : History, yang
berarti masa lampau umat manusia
3.
Bahasa Jerman : Geschict, yang
berarti sesuatu yang telah terjadi
- Tiga aspek sejarah :
1.
Masa lampau : Merupakan fakta
yang kekal dan abadi, tidk pernah berubah, serta selalu dikenang dan dibuatkan
catatan
2.
Masa kini : Untuk dipahami
setiap peristiwa sejarah dan bertujuan agar suatu peristiwa sejarah tidak
terulang untuk kedua kalinya dalam peristiwa yang sama
3.
Masa yang akan datang : Peristiwa sejarah dapat
dijadikan pandangan atau pedoman hidup suatu bangsa agar lebih berguna dan
lebih berhati-hati, serta bijaksana dalam bertindak dan mengambil keputusan
- Peristiwa sejarah merupakan :
1.
Peristiwa yang abadi : Peristiwa sejarah
merupakan peristiwa yang tidak berubah-ubah dan tetap dikenang sepanjang masa
dalam kehidupan manusia
2.
Peristiwa yang unik : Hanya terjadi satu
kali dan tidak akan terulang untuk kedua kalinya
3.
Peristiwa yang penting : Dijadikan momentum
atau peringatan karena mempunyai arti dalam menentukan nasib hidup orang banyak
- Bermacam-macam sejarah menurut jenisnya :
1.
Sejarah sebagai peristiwa : Fakta-fakta
kejadian yang benar-benar terjadi pada masa lampau
2.
Sejarah sebagai kisah : Sejarah sebagai
hasil penelitian oleh para ahli sejarah
3.
Sejarah sebagai ilmu : Pengetahuan tentang
masa lampau yang disusun secara sistematik
4.
Sejarah sebagai seni : Sejarah sebagai
petunjuk moral bagi para pembaca sehingga dalam penulisannya memerlukan seni
tersendiri
- Sejarah sebagai syarat sebagai ilmu :
1.
Sejarah memiliki
objek kajian, yakni kejadian
2.
Memiliki suatu metode
yang mampu menghubungkan bukti-bukti sejarah
3.
Kisah sejarah
tersusun secara sistematis berdasarkan peristiwa awal kejadiannya
4.
Kebenaran fakta
sejarah diperoleh dari penelitian sumber yang disusun secara rasional, tidak
boleh ditambah atau dikurangi
- Periodisasi adalah pembabakan sejarah dalam waktu yang digunakan untuk mengetahui peristiwa sejarah
- Kronologi : Penyusunan sejarah berdasarkan
urutan waktu
Kronik : Catatan tentang waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah
Kronologi sejarah : Penyusunan peristiwa menurut atau sesuai urutan kejadian yang didasarkan pada urutan waktu
- Kegunaan sejarah :
1.
Kegunaan edukatif : Sejarah memberi
pelajaaran pengalaman yang pernah dilakukan pada masa sekarang atau sebelumnya
2.
Kegunaan inspiratif : Kisah sejarah
memberi ilham, inspirasi kepada para pembaca dan pendengarnya
3.
Kegunaan rekreatif : Sejarah sebagai
kisah dapat memberi hiburan yang segar, rasa kesenangan, dan rasa estetis
TRADISI SEJARAH MASYARAKAT INDONESIA
MASA PRAAKSARA DAN MASA AKSARA
A. Tradisi masyarakat Indonesia masa
praaksara
·
Jejak sejarah yang
historis : Jejak sejarah yang menurut para ahli memiliki informasi tentang
kejadian-kejadian historis, sehingga dapat dipergunakan untuk penulisan sejarah
·
Jejak nonhistoris :
Suatu kejadian pada masa lampau yang di dalamnya tidak memiliki nilai sejarah
atau hanya merupakan kejadian semata, tidak ada kaitan dengan peristiwa sejarah
·
Jejak historis
berwujud benda : Hasil budaya/tradisi di masa kuno
1.
Zaman Paleolitikum (zaman batu kasar)
§ Zaman hidup berpindah
§ Pithecanthropus
§ Mengumpulkan makanan (food gathering)
§ Hidup di gua-gua
§ Kebudayaan pacitan : Chopper (kapak penetak/kapak genggam).
Stone culture (budaya batu)
§ Kebudayaan ngandong : Bone culture. Kapak genggam, chalcedon
(batu indah berwarna)
2.
Zaman Mesolitikum
§ Memiliki kemajuan hidup
§ Kjokkenmoddinger (sampah
kerang)
§ Abris sous roche (gua
tempat tinggal)
§ Alat-alat : Kapak genggam (kapak sumatra), kapak pendek, dan
pipisan
3.
Zaman Neolitikum (zaman batu halus)
§ Food producing :
Mengusahakan bercocok tanam sederhana dengan menggunakan ladang. Jenis
tanamannya : ubi, talas, padi, dan jelai
§ Peralatan yang lebih bagus seperti beliung persegi (kapak
persegi) dan kapak lonjong
§ Pada masa ini terjadi perpindahan penduduk dari daratan Asia
(Tonkin ke Indocina) ke Nusantara yang disebut bangsa Proto Melayu pada tahun
1500 SM. Kebudayaan Bacson-Hoabinh
4.
Tradisi Megalitikum
§ Menhir : Tugu batu besar
tempat roh nenek moyang. Ditemukan di Sumatra Selatan, Sulawesi Tengah, dan
Kalimanta
§ Dolmen : Meja batu besar
(altar). Terdapat di Bondowoso, Jatim
§ Sarkofagus/waruga :
Kubur peti batu besar. Di Sulawesi
5.
Tradisi Zaman Perundagian
§ Sudah mampu membuat alat dari logam (budaya dongson)
§ Telah mengenal sawah dan sistem pengairan
§ Jenis benda logam :
1.
Nekara : Tambur besar
yang ditemukan di Bali, Roti, Alor, Kei, dan Papua
2.
Kapak corong : Bagian
tangkainya berbentuk corong. Sebutan lainnya adalah kapak sepatu. Ditemukan di
Makassar, Jawa, Bali, Pulau Selayar dan Papua
3.
Arca Perunggu :
Ditemukan di daerah Bangkinang, Riau, dan Limbangan, Bogor
- Kemampuan nenek moyang kita sebelum mengenal tulisan dan sebelum terpengaruh budaya Hindu-Buddha :
1.
Kemampuan berlayar :
§ Perahu cadik : Perahu yang menggunakan alat dari bambu/kayu
yang dipasang di kanan kiri perahu
§ Perahy lesung : Sampan yang dibuat dari 1 batang kayu yang
dikeru di dalamnya menyerupai lesung, tetapi bentuknya memanjang
2.
Kemampuan bersawah : Sejak zaman
neolitikum, diawali sistem ladang sederhana, kemudian meningkat dengan adanya
teknologi pengairan hingga lahirnya sistem persawahan
3.
Mengenal astronomi : Ilmu perbintangan
§ Teknologi angin musim sebagai tenaga penggerak dalam
aktivitas pelayaran dan perdagangan
§ Mengenali musim
§ Petunjuk arah dalam pelayaran :
1.
Bintang Biduk Selatan
& Bintang Pari: Arah selatan
2.
Bintang Biduk Utara :
Arah utara
§ Pertanian : Bintang Waluku : Awal musim hujan
4.
Sistem mocopat : Kepercayaan yang
didasarkan pada pembagian 4 penjuru arah mata angin, yaitu utara, selatan,
barat, dan timur
5.
Kesenian wayang :
§ Berpangkal pada pemujaan nenek moyang
§ Kedatangan hinduisme ke nusantara maka kisah nenek moyang
digantikan kisa Ramayana dan Mahabhrata
§ Zaman Kediri : Kitab Gatotkacasraya
6.
Seni gamelan : Mengiringi
pertunjukkan wayang
7.
Seni membatik : Kegiatan religius,
untuk menghormati nenek moyang mereka
8.
Pengaturan masyarakat : Berkelompok,
gotong royong, dan demokratis. cara pemilihan pemimpin : primus inter pares
(Terutama di antara yang banyak)
9.
Sistem ekonomi dengan mengenal perdagangan
: Kegiatan barter karena belum mengenal uang, nilainya berdasarkan kesepakatan
bersama
10.
Sistem kepercayaan :
§ Mulai tumbuh pada masa hidup berburu dan mengumpulkan makanan
§ Zaman hidup bercocok tanam : Percaya adanya dewa alam
§ Zaman perundagian : Percaya pada roh nenek moyang
- Metode-metode pewarisan masa lalu yang dilakukan masyarakat praaksara melalui keluarga dan masyarakat :
1.
Folklore : Adat istiadat
tradisional & cerita rakyat yang diwariskan secara turun temurun, tetapi
belum dibukukan
2.
Mitologi : Cerita rakyat yang
dianggap benar-benar terjadi & bertalian dengan terjadimya tempat, alam
semesta, para dewa, adat istiadat, dan konsep dongeng suci. Cerita tentang
asal-usul alam semesta, manusia, atau bangsa yang diungkapkan dengan cara-cara
gaib dan mengandung arti yang dalam
3.
Legenda : Cerita rakyat yang dianggap
benar-benar terjadi yang ceritanya dihubungkan dengan tokoh sejarah, telah
dibumbui dengan keajaiban, kesaktian, dan keistimewaan tokohnya
4.
Dongeng : Cerita rakyat yang tidak benar-benar
terjadi, diceritakan karena berisi patuah, kebaikan mengalahkan kejahatan,
ajaran moral, dan petuah bijak lainnya
5.
Upacara : Serangkaian tindakan/perbuatan yang
terikat pada aturan tertentu berdasarkan adat istiadat, agama dan kepercayaan
6.
Lagu-lagu daerah : Syair-syair yang
ditembangkan dengan irama menarik dalam bentuk lisan
B. Tradisi Sejarah Masyarakat
Indonesia Masa Aksara
·
Rekaman tertulis di
Indonesia terbagi menjadi :
1.
Sumber tertuli sezaman dan setempat :
Co : Prasasti, pengumuman/proklamasi, semacam perundang-undangan yang memuji
raja, biasanya berbentuk puisi/bahasa puisi
2.
Sumber tertulis sezaman tetapi tidak setempat : Ditulis sezaman, tetapi ditulis di luar negeri, kebanyakan
berasal dari Tiongkok, Arab, Spanyol, dan India
3.
Sumber tertulis setempat tapi tidak sezaman : Ditulis lama sesudah peristiwa terjadi
·
3 jenis penulisan
sejarah :
1.
Penulisan sejarah tradisional (Historiografi tradisional) : Penulisan sejarah yang dimulai dari zaman Hindu sampai
masuk dan berkembangnya Islam di Indonesia. Ditulis di prasasti dengan tujuan
agar generasi penerus dapat mengetahui peristiwa di zaman kerajaan pada masa
dulu dimana seseorang raja memerintah
2.
Penulisan sejarah kolonial (Historiografi kolonial) : Bersifat eropasentris. Tujuannya memperkukuh kekuasaan
mereka di Nusantara, merendahkan derajat bangsa Indonesia dan mengunggulkan
derajat bangsa Eropa
3.
Penulisan sejarah nasional (Historiografi nasional) : Bersifat Indonesiasentris, dengan metodologi sejarah
Indonesia dan pendekatan Multidimensional
·
Pencekatan yang
digunakan dalam perkembangan penulisan sejarah :
1.
Pendekatan sosiologi : Melihat segi
sosialnya peristiwa yang dikaji
2.
Pendekatan antropologi : Mengungkapkan nilai
yang mendasari perilaku para tokoh sejarah, status, gaya hidup, dan sistem
kepercayaan
3.
Pendekatan politik : Menyoroti struktur
kekuasaan, jenis kepemimpinan, tingkat sosial, dan pertentangan kekuasaan
PRINSIP DASAR PENELITIAN SEJARAH
- Langkah-langkah dalam penelitian sejarah :
1.
Heuristik :
§ Tahap untuk mencari, menemukanm dan mengumpulkan
sumber-sumber berbagai data agar dapat mengetahui segala bentuk
peristiwa/kejadian sejarah masa lampau yang relevan dengan topik/judul
penelitian
§ Menurut sifatnya :
1.
Sumber primer :
Sumber yang dibuat pada saat peristiwa terjadi, dibuat oleh tangan pertama
2.
Sumber sekunder :
Sumber yang menggunakan sumber primer sebagai sumber utamanya, dibuat oleh
tangan/pihak kedua
§ Sumber lisan : Didasarkan pada pelaku/saksi mata suatu
kejadian. Narasumber lisan yang hanya mendengar atau tidak hidup sezaman dengan
peristiwa tidak bisa dijadikan narasumber lisan
2.
Verifikasi :
§ Pemeriksaan terhadap kebenaran laporan tentang suatu
peristiwa sejarah
§ Aspek ekstern : Mempersoalkan apakah sumber itu asli/palsu
sehingga sejarawan harus mampu menguji tentang keakuratan dokumen sejarah
tersebut
§ Aspek intern : Mempersoalkan apakah isi yang terdapat dalam
sumber itu dapat memberikan informasi yang diperlukan
§ Fakta adalah : Keterangan tentang sumber yang dianggap benar
oleh sejarawan/peneliti sejarah (sumber-sumber yang terpilih)
3.
Interpretasi :
§ Penafsiran suatu peristiwa atau memberikan pandangan
teoritis terhadap suatu peristiwa
§ Menginterpretasi fakta dengan kejelasan yang objektif, harus
dihindari penafsiran yang semena-mena karena biasanya cenderung subjektif.
§ Interpretasi harus bersifat objektif, mencari
landasan interpretasi yang mereka gunakan
§ Bersifat selektif, fakta dipilih yang relevan dengan
topik yang ada & mendukung kebenaran sejarah
4.
Historiografi :
§ Penulisan sejarah, tahap terakhir. Menyusun & merangkai
fakta hasil penelitian, juga menyampaikan suatu pikiran melalui interpretasi
sejarah berdasarkan fakta hasil penelitian
§ 3 bentuk penulisan sejarah :
1.
Penulisan sejarah
tradisional : Kuat dalam
genealogi, tapi tidak kuat dalam hal kronologi dan detail biografis. Bahan
pengajaran agama. Adanya kingship. Pertimbangan kosmologis, & antropologis
lebih diutamakan daripada keterangan dari sebab akibat
2.
Penulisan sejarah
kolonial : Ciri nederlandosentris
(eropasentris), tekanannya pada aspek politik dan ekonomi serta bersifat
institusional
3.
Penulisan sejarah
nasional : Menggunakan metode ilmiah secara
terampil & bertujuan untuk kepentingan nasionalisme
- Sumber sejarah adalah semua yang menjadi pokok sejarah. 3 macam sumber sejarah :
1.
Sumber tertulis : Diperoleh dari
peninggalan tertulis
2.
Sumber lisan : Keterangan
langsung dari pelaku/saksi dari peristiwa yang terjadi pada masa lampau
3.
Sumber benda : Diperoleh dari
peninggalan benda-benda kebudayaan
- Menentukan usia peninggalan sejarah dapat dilakukan dengan 3 cara :
1.
Tipologi : Cara penentuan usia peninggalan
budaya berdasarkan bentuk tipe dari peninggalan
2.
Stratigrafi : Cara penentuan
umur suatu benda peninggalan berdasarkan lapisan tanah di mana benda itu
ditemukan
3.
Kimiawi : Cara penentuan umur benda
peninggalan berdasarkan unsur kimia yang dikandung oleh benda itu
- Untuk mengungkapkan sumber-sumber sejarah diperlukan ilmu bantu :
1.
Epigrafi : Ilmu yang
mempelajari tulisan kuno/prasasti
2.
Arkeologi : Ilmu yang
mempelajari benda/peninggalan kuno
3.
Ikonografi : Ilmu yang
mempelajari patung
4.
Nomismatik : Ilmu yang mempelajari
mata uang
5.
Ceramologi : Ilmu yang
mempelajari keramik
6.
Geologi : Ilmu yang mempelajari lapisan kulit
bumi
7.
Antropologi : Ilmu yang
mempelajari asal-usul kejadian & perkembangan MH
8.
Paleontologi : Ilmu yang
mempelajari sisa makhluk hidup yang telah membatu
9.
Paleoantropologi : Ilmu yang
mempelajari bentuk manusia yangs sederhana hingga sekarang
10.
Sosiologi : Ilmu yang
mempelajari sifat keadaan & pertumbuhan masyarakat
11.
Filologi : Ilmu yang mempelajari bahasa,
kebudayaan, pranata & sejarah suatu bangsa
- Fakta sejarah mempunyai bentuk :
1.
Artefak : Semua benda baik secara
keseluruhan/sebagian hasil gerapan tangan manusia
2.
Fakta sosial : Fakta sejarah yang
berdimensi sosial, misalnya : Interaksi antarmanusia dan pakaian adat
3.
Fakta mental : Fakta yang sifatnya
abstrak, misalnya : Keyakinan
- Jenis-jenis sejarah berdasarkan fokus masalah :
1.
Sejarah geografi : Dikaitkan dengan
lokasi di mana peristiwa itu terjadi
2.
Sejarah ekonomi : Dibicarakan
bagaimana upaya memenuhi kebutuhan manusia
3.
Sejarah sosial : Dikaitkan dengan
kehidupan masyarakat pada suatu masa
4.
Sejarah politik : Dibicarakan
tentang kekuasaan yang terjadi pada suatu masa
- Jenis sejarah dilihat dari cakupan geografis :
1.
Sejarah dunia : Membentangkan
kehidupan manusia di dunia
2.
Sejarah nasional : Membentangkan sejarah
bangsa Indonesia
3.
Sejarah lokal : Senantiasa
mengungkapkan sejarah setiap wilayah (daerah)
- Teknik pengumpulan data sumber lisan :
1.
Sumber berita dari
pelaku sejarah
2.
Sumber berita dari
saksi sejarah
3.
Sumber berita dari
tempat kejadian peristiwa sejarah
KEHIDUPAN AWAL MASYARAKAT INDONESIA
- Proses pembentukan bumi :
1.
Zaman arkhaikum : Belum ada
kehidupan disebabkan bumi masih panas & merupakan bola gas panas yang
berputar pada porosnya
2.
Zaman paleozoikum :
§ Zaman ketika terdapat kehidupan makhluk pertama di bumi
§ Disebut juga zaman primer (karena untuk pertama kalinya ada
kehidupan)
§ Terbagi menjadi beberapa tahap kehidupan :
1.
Cambrium : Kehidupan
amat primitif seperti kerang dan ubur-ubur
2.
Silur : Hewan
bertulang belakang seperti ikan
3.
Devon : Binatang
jenis amfibi tertua
4.
Carbon : Binatang
merayap jenis reptil
5.
Perm : Hewan darat,
ikan air tawar dan amfibi
3.
Zaman mesozoikum :
§ Zaman sekunder (zaman hidup kedua), disebut juga zaman
reptil sebab muncul reptil besar seperti dinosaurus dan atlantosaurus
§ Terbagi menjadi 3 :
1.
Trias : Ikan, amfibi
dan reptil
2.
Jura : Reptil dan
sebangsa katak
3.
Calcium : Burung
pertama dan tumbuhan berbunga
§ Ikan di darat mengalami evolusi, siripnya menjadi kaki yang
kuat, ekornya tumbuh semakin panjang, kepalanya yang semakin keras dan besar.
Inilah yang kita kenal dengan nama dinosaurus, brontosaurus dan atlantosaurus
§ Dinosaurus pemakan tumbuhan kecuali Tyranosaurus
§ Brontosaurus besarnya 10x gajah
§ Reptil terbang seperti Pteranodon
4.
Zaman neozoikum :
§ Zaman bumi baru (bumi sudah terbentuk sepenuhnya)
§ Terbagi menjadi :
1.
Zaman tertier : Zaman hidup ketiga, makhluh hidup berupa binatang menyusui
sejenis monyet & kera, reptil raksasa mulai lenyap, dan pada akhir zaman
ini sudah ada jenis kera-manusia. Zaman ini ditandai dengan munculnya tenaga
endogen yang dahsyat sehingga mematahkan kulit bumi
2.
Zaman kuarter : Zaman hidup keempat, mulai muncul kehidupan manusia.
Dibedakan menjadi :
§ Zaman pleistosen (Diluvium) : Terjadi penurunan suhu drastis
dan memunculkan zaman es (zaman glasial)
§ Zaman holosen (Aluvium) : Zaman lahirnya jenis Homo Sapiens,
yaitu jenis manusia seperti manusia sekarang
- Jenis-jenis manusia purba :
1.
Meganthropus paleojavanicus
: Ditemukan di Sangiran oleh Von Koeningswald pada tahun 1936 dan 1941. Cirinya
:
§ Memiliki tulang pipi yang tebal
§ Memiliki otot rahang yang kuat
§ Tidak memiliki dagu
§ Memiliki tonjolan belakang yang tajam
§ Memiliki tulang kening yang menonjol
§ Memiliki perawakan tegap
§ Memakan tumbuh-tumbuhan
§ Hidup berkelompok dan berpindah-pindah
2.
Pithecanthropus : Manusia kera.
Fosilnya banyak ditemukan di daerah Trinil, Perning (Mojokerto), Sangiran, dan
kedungbrubus, Cirinya :
§ Memiliki rahang bawah yang kuat
§ Memiliki tulang pipi yang tebal
§ Keningnya menonjol
§ Tulang belakang menonjol dan tajam
§ Tidak berdagu
§ Perawakan tegap, mempunyai tempat pelekatan oto tengkuk yang
besar & kuat
§ Memakan jenis tumbuhan
Beberapa jenis pithecanthropus :
§ Pithecantropus erectus (manusia kera berjalan tegak) :
Ditemukan oleh E. Dubois di Kedungbrubus & Trinil. Memiliki ciri :
1.
Berjalan tegak
2.
Volume otaknya
melebihi 900cc
3.
Berbadan tegak dengan
alat pengunyah yang kuat
4.
Tinggi badannya
sekitar 165-170 cm
5.
Berat badannya
sekitar 100 kg
6.
Makanannya masih
kasar dengan sedikit dikunyah
§ Pithecantropus robustus
(manusia kera berahang besar) : Ditemukan di Sangiran oleh Weidenreich. Van
Koeningswald menyebutnya pithecanthropus mojokertensis
§ Pithecanthropus dubuis (dubuis artinya meragukan) : Ditemukan
oleh Von Koeningswald di Sangiran
§ Pithecanthropus soloensis
(manusia kera dari solo) : Ditemukan oleh Von Koeningswald, Oppenoorth, dan Ter
Haar di Ngandong
3.
Homo : Artinya manusia. Merupakan jenis
manusia purba yang paling maju dibandingkan yang lain. Ciri :
§ Berat badan kira-kira 30-150 kg
§ Volume otaknya lebih dari 1350 cc
§ Alatnya dari batu dan tulang
§ Berjalan tegak
§ Muka & hidung lebar
§ Mulut masih menonjol
Jenis homo :
§ Homo wajakensis
(manusia dari Wajak) : Ditemukan di Wajak oleh Von Rietschoten, kemudian
diselidiki oleh E. Dubois. Termasuk ras Australoid dan bernenek moyang homo
soloensis. Dimasukkan dalam Homo sapiens (manusia cerdas) sebab sudah mengenal
upacara penguburan
§ Homo soloensis
(manusia dari Solo) : Ditemukan oleh Ter Haar & Oppenoorth. Diselidiki oleh
Von Koeningswald dan Weidenreich. Sudah bukan kera lagi, melainkan sudah
manusia
§ Homo Sapiens (manusia cerdas) : Berasal dari zaman Holosen,
bentuk tubuhnya menyerupai manusia sekarang. Sudah menggunakan akal dan
memiliki sifat yang dimiliki manusia sekarang. Kehidupannya masih sederhana dan
mengembara. Cirinya :
1.
Volume otaknya
1000-1200 cc
2.
Tinggi badan antara
130-210 cm
3.
Otot tengkuk
mengalami penyusutan
4.
Alat kunyah dan gigi
mengalami penyusutan
5.
Muka tidak menonjol
ke depan
6.
Berdiri & berjalan
tegak
7.
Berdagu
Jenis homo sapiens di dunia terdiri dari subspesies yang
menurunkan berbagai manusia :
§ Ras Mongoloid
: Berciri kulit kuning, mata sipit, rambut lurus. Menyebar ke Asia Timur
(Jepang, Cina, Korea, dan Asia Tenggara)
§ Ras Kaukasoid : Berkulit putih, tinggi, rambut lurus, dan
hidung mancung. Penyebarannya ke Eropa, India utara, Yahudi, Arab, Turki, Asia
Barat lainnya
§ Ras Negroid : Ciri berkulit hitam, rambut keriting, bibir
tebal. Penyebarannya ke Australia, Papua, dan ke Afrika
PENGARUH PERADABAN AWAL MASYARAKAT
DUNIA TERHADAP PERADABAN INDONESIA
- Bangsa melayu dapat dibedakan menjadi 2 :
1.
Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)
:
§ Orang Austronesia dari Asia (Yunan) yang pertama kali ke
Nusantara pada sekitar 1500 SM
§ Datang melalui 2 jalan :
1.
Jalan barat : Dari Yunan melalui selat Malaka masuk ke sumatra masuk ke
Jawa. Alat berupa kapak persegi
2.
Jalan timur : Dari Yunan melalui Formosa (Taiwan) masuk ke Filipina
kemudian ke Sulawesi kemudian masuk ke Irian. Alat berupa kapak lonjong
§ Memiliki kebudayaan batu sebab alatnya terbuat dari batu
yang sudah maju, yakni dihaluskan
§ Kapak persegi ditemukan di Sumatra, Jawa, Bali, dan
Kalimantan
§ Kapak lonjong ditemukan di Sulawesi & Irian
2.
Bangsa Melayu Mua (Deutero Melayu)
:
§ Tahun 500 SM
§ Masuk ke Nusantara melalui jalan barat saja
§ Lebih maju dibandingkan Proto Melayu
§ Sudah dapat membuat barang dari perunggu dan besi
§ Hasil budayanya : Kapak corong, kapak sepatu, dan nekara
§ Mengembangkan budaya megalitikum. Hasilnya : Menhir, dolmen,
sarkofagus dan lainnya
- Sebelum kelompok bangsa melayu memasuki Nusantara, sebenatnya telah ada kelompok manusia yang lebih dahulu tinggal di wilayah tersebut. Mereka termasuk bangsa primitif :
1.
Suku Pleistosin
(purba)
2.
Suku Wedoid
3.
Suku Negroid
- Kebudayaan Bacson-Hoabinh :
o Di Pegunungan Bacson dan di Provinsi Hoabinh ditemukan
sejumlah besar alat yang kemudian dikenal dengan kebudayaan Bacson-Hoabinh
o Ciri kebudayaannya : Penyerpihan pada satu atau dua sisi
permukaan batu kali yang berukuran satu kepalan dan bagian tepinya sangat tajam
o Alat kebudayaan Bacson-Hoabing ditemukan di : Papua,
Sumatra, Sulawesi & Nusa Tenggara
o Penyebarannya bersamaan dengan perpindahan ras Papua Melanesoid
ke Indonesia melalui jalan barat dan jalan timur
o Pendukung budaya mesolitikum adalah Papua Melanesoid. Mereka
hidup dan tinggal di Gua-gua (abris sous roche) dan meninggalkan
Bukit-bukit karang/sampah dapur (kjokkenmoddinger)
o Kapak genggam (kapak sumatra), kapak pendek, pipisan, ujung
mata panah, flakes, dan kapak Proto Neolitikum
o Ras Papua Melanosoid hidup masih sangat menetap, berburu
& bercocok tanam sederhana. Sudah mengenal kesenian seperti melukis
- Kebudayaan Dongsong :
o Diambil dari nama daerah di Tonkin
o Ditemukan bermacam-macam alat yang terbuat dari perunggu.
Ditemukan juga Nekara dan kuburan
o Pengolahan logam menunjukkan taraf kehidupan yang semakin
maju, sudah ada pembagian kerja yang baik, masyarakat sudah teratur
o Beberapa daerah penting dalam perkembangan logam di
Nusantara :
1.
Budaya logam awal di
jawa : Peninggalan logam berada di dalam
peti kubur batu (sarkofagus) di daerah Gunung Kidul, Yogyakarta. Bekal kubur
yang berupa peralatan dari Besi
2.
Budaya logam awal di
Sumatra : Di Pasemah, Sumbar, terdapat peti
kubur batu yang dibekali manik-manik kaca dan sejumlah benda logam berupa
tombak besi dan peniti emas
3.
Budaya logam awal di
Sumba, Nusa Tenggara : Tradisi penguburan
dengan membawa beka kubur yang berupa logam yang diletakkan dekat peti si mati.
Sudah ditemukan peralatan rumah tangga seperti bejana & tembikar kecil yang
terbuat dari logam
4.
Budaya logam awal di
Bali : Benda logam sebagai bekal kubur,
berarti mereka menghormati roh nenek moyangnya yang sudah mati dengan barang
yang berharga. Alat kehidupan terbuat dari logam seperti pisau, tombak, panah,
& patung
http://mr-firdaus.blogspot.co.id/2013/10/rangkuman-sejarah-kelas-x.html