Posted by : heny rahmawati
Kamis, 23 Maret 2017
Sejarah Perkembangan Sains
Kamis, 11 Desember 2014
MAKALAH
FILSAFAT SAINS
“
SEJARAH PERKEMBANGAN
SAINS “
Oleh :
Nama
: Muflihatul Abadiyah
Nim : 12030654224
Prodi
/ Jurusan : Pendidikan Sains B 2012
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI
SURABAYA
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sains
adalah sekumpulan pengetahuan empiris, teoretis,
dan pengetahuan praktis
tentang dunia alam, yang dihasilkan oleh
para ilmuwan yang menekankan pengamatan, penjelasan,
dan prediksi dari fenomena di dunia nyata. Sejarah sains adalah studi tentang
sejarah perkembangan sains dan pengetahuan ilmiah, termasuk ilmu alam dan ilmu sosial. (sejarah seni dan
humaniora disebut sebagai sejarah filologi) Dari abad ke-18 sampai akhir abad
ke-20, Sejarah perkembangan ilmu
pengetahuan merupakan hal yang menarik untuk dikaji. Sebab, hal ini
terkait dengan kisah perjalanan peradaban dunia. Selain itu, dengan memahami
sejarah ilmu pengetahuan, maka kita bisa memahami asal usul sebuah pemikiran
dan belajar tentang hal yang baik danburuk dari sejarah tersebut. Dengan
demikian akan diperoleh sebuah konsep pengetahuan yang lebih baik dan terbaru
demi meningkatkan pengetahuan manusia. Banyak kisah yang mewarnai sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan mulai dari kegagalan sampai penemuan-penemuan yang dianggap spektakuler.
Karena perkembangan ilmu pengetahuan
(sanis) tidaklah muncul dengan sendirinya. Oleh karena itu, kita sebagai
manusia yang selalu lapar akan pengetahuan harus mengetahui secara detail
sejarah perkembangan ilmu pengetahuan dari waktu ke waktu.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarlan latar belakang tersebut,
maka dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah, yaitu :
1. Bagaimanakah
sejarah perkembangan sains pada zaman Yunani Kuno ?
2. Bagaimanakah
sejarah perkembangan sains pada zaman Arab ?
3. Bagaimanakah
sejarah perkembangan sains pada zaman Renaissance ?
4. Bagaimanakah
sejarah perkembangan sains pada zaman Modern ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini,
yaitu untuk mengetahui sejarah perkembangan sains pada zaman Yunani Kuno, Arab,
Renaissance, dan Modern.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah perkembangan sains pada zaman Yunani Kuno
Zaman ini berlangsung dari abad 6 M
sampai dengan sekitar abad 6 M. Zaman ini menggunakan sikap ‘’aninquiring
attitude (suatu sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis)’’, dan
tidak menerima pengalaman yang didasarkan pada sikap ‘’receptve
attitude mind (sikap menerima segitu saja)’’. Sehingga pada zaman ini
filsafat tumbuh dengan subur. Yunani mencapai puncak kejayaannya atau zaman
keemasannya (zaman Hellenisme) di bawah pimpinan Iskandar Agung(356-323 SM)
dari Macedonia, yang merupakan salah seorang murid Aristoteles. Pada abad ke- 0
M, perkembangan ilmu mulai mendapat hambatan. Hal ini disebabkan oleh lahirnya
Kristen. Pada abad pertama sampai abad ke- 2 M mulai ada pembagian wilayah
perkembangan ilmu. Wilayah pertama berpusat di Athena, yang difokuskan dibidang
kemampuan intelektual. Sedangkan wilayah kedua berpusat di Alexandria, yang
fukos pada bidang empiris. Setelah Alexandria di kuasai oleh Roma yang tertarik
dengan hal-hal abstrak, pada abad ke- 4dan ke- 5 M ilmu pengetahuan pegetahuan
benar-benar beku. Hal ini di sebabkan oleh tiga pokok penting :
1. Penguasa Roma yang menekan kebebasan
berfikir.
2. Ajaran Kristen tidak disangkal.
3. Kerjasama gereja dan penguasa
sebagai otoritas kebenaran.
Walaupun begitu, pada abad ke-2 M
sempat ada Galen (bidang kedokteran) dan tokoh aljabar, Poppus dan Diopanthus
yang berperan dalam perkembangan pengetahuan. Pada zaman ini banyak bermunculan
ilmuwan terkemuka. Ada beberapa nama yang popular pada masa ini, yaitu :
a. Thales (624-545 SM) dari Melitas,
adalah filsuf pertama sebelum masa Socrates. Menurutnya zat utama yang menjadi
dasar segala materi adalah air. Pada masanya, ia menjadi filusuf yang
mempertanyakan isi dasar alam.
b. Pythagoras (582 SM–496 SM) adalah
seorang filusuf yang juga seorang ahli ukur namun lebih dikenal dengan
penemuannya tentang ilmu ukur dan aritmatik. Beliau juga di kenal sebagai ‘’
Bapak Bilangan’’, dan salah satu peninggalan Pythagoras yang terkenal
adalah ‘’Teorema Pythagoras‘’. Selain itu, dalam ilmu ukur dan
aritmatika ia berhasil menyumbang teori tentang bilangan, pembentukan benda,
dan menemukan antara nada dengan panjang dawai.
c. Socrates (470 SM -399 SM) adalah
filsuf dari Athena. Dalam sejarah umat manusia, Socrates merupakan contoh
istemewa selaku filsuf yang jujur dan berani. Socrates menciptakan metode ilmu
kebidanan yang dikenal dengan ‘’Maicutika Telenhe ‘’, yaitu suatu metode
dialektiva untuk melahirkan kebenaran.
d. Democritus, dikenal sebagai ‘’bapak
atom’’ pertama yang memperkenalkan konsep atom, bahwa alam semesta ini
sesungguhnya terdiri atas atom-atom. Atom adalah materi terkecil yang tidak
dapat di bagi-bagi lagi.
e. Plato (427 SM- 347SM), ia adalah
murid Socrates dan guru dari Aristoteles, filsuf yang pertamakali membangkitkan
persoalan being (hal ada) dan mempertentangkan dengan becoming(
hal menjadi).
f. Aristoteles (384 SM- 322 SM) adalah
seorang filsuf yunani, murid dari Plato dan guru dari Alexander. Ia memberikan
kontribusi di bidang metafisika, Fisika, Etika, Politik, Ilmu kedokteran dan
ilmu alam. Dibidang ilmu alam, ia merupakan orang pertama yang mengumpulkan dan
mengklasifikasikan spesies biologi secara sisitematis.
Selain di Yunani, astronom dan ahli
matematika juga berkembang di india. Aryabatha (476 M) melahirkan hitungan
desimal sederhana. Di bidang astronomi ia juga memperkenalkan sejumlah fungsi
trigonometri (termasuk sinus, versine, kosinus, dan invers), table
trigonometri, teknik-teknik dan algoritma dari aljabar.
2.2 Sejarah perkembangan sains pada zaman Arab (Pertengahan)
Zaman ini masih berhubungan dengan
zaman sebelumnya. Karena awal mula zaman ini pada abad 6 M sampai sekitar abad
14 M, maka tampillah para theology di lapangan ilmu pengetahuan. Segala
aktifitas keilmuan harus berdasarkan atau mendukung agama. Dengan kata lain
aktifitas ilmiah terkait erat dengan aktifitas keagamaan. Ketika bangsa eropa
mengalami kegelapan, kebangkitan justru milik islam. Hal ini dimulai dari
lahirnya nabi Muhammad SAW pada abad ke 6M. Perluasan wilayah, pembinaan hukum
serta penerjemahan filsafat Yunani, dan kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke
– 7 M sampai abad ke-12 M. Pada masa ini islam mendapat masa keemasannya (golden
age). Selain itu, pada abad ini terjadi abad perkembangan kebudayaan di
Asia Selatan dan timur, seperti, ajaran Lao Tse (menjaga keharmonisan dengan
alam) dan Confucius (konsep kode etik luhur mengatur akal sehat).
Sepanjang Eropa mengalami masa
kegelapan, di sebelah selatan Laut Tengah berkembang kerajaan bangsa Arab yang
di pengaruhi oleh budaya islam. Dengan berkembanganya pengaruh islam,
maka semakin banyak pula tokoh-tokoh ilmuwan yang berperan dalam perkembangan
ilmu. Mereka adalah sebagai berikut :
1. Al Farabi (870 M -950 M). Adalah
seorang komentator filsafat Yunani yang sangat ulung di dunia islam.
Kontribusinya terletak di berbagai bidang matematika, filosofi, pengobatan,
bahkan musik. Al- farabi telah membuat berbagai buku tentang sosiologi dan sebuah
buku penting dalam bidang musik, kitab Al-musiqa. Selain itu, karyanya
yang paling terkenal adalah Al-Madinah Al- fadhilah (kota atau Negara
utama) yang membahas tentang pencapaian kebahagian melalui kehidupan politik
dan hubungan antara razim yang paling baik menurut pemahaman dengan hukum ilahian
Islam.
2. Al-Khawarizmi (780 M – 850 M), hasil
pemikiran berdampak besar pada matematika, yang terangkum dalam buku
pertamanyanya, Al-jabar, selain itu karyanya adalah Al-kitab Al-
mukhtasar fi hisab Al-jabr wa’al – muqalaba (buku rangkuman untuk
kulturasi dengan melengkapkan dan menyeimbangkan), kitab surat Al-ard
(Pemandanganan Bumi). Karyanya tersebut sampai sekarang masih tersimpan di
Strassberg, Jerman.
3. Al – Kindi (801 M – 873 M), bisa
dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan islam. Al-kindi menuliskan
banyak karya dalam bidang goemetri , astronomi, aritmatika, musik (yang
dibangunya dari berbagai prinsip aritmatis), fisika, medis, psikologi,
meteorology, dan politik.
4. Al-Ghazali (1058 M – 111 M) adalah
seorang filsuf dan theolog muslim Persia, yang dikenal sebagai Algazel di dunia
Barat. Karya beliau berupa kitab-kitab, antara lain kitab Al – munqidih min adh
– dalal, Al – risalah al – quadsiyyah, dan mizan al – Amal.
5. Ibnu sina ( 980 M – 1037 M ). Ia di
kenal sebagai A Vicenna di dunia barat. Ia adalah seorang filsuf,
ilmuwan, dan juga dokter. Bagi banyak orang beliau adalah bapak pengobatan
modern dan masih banyak lagi sebutan baginya yang berkaitan dengan karya –
karyanya di bidang kedokteran. Karyanya merupakan rujukan di bidang kedokteran
selama berabad – abad.
6. Ibnu Rusyd (1226 M – 1198 M), yang
bahasa latin di sebut dengan Averroes, dan dia adalah filsuf dari spanyol
(Andalusia). Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan
fiqih dalam bentuk karangan, ulasan, essai, dan resume.
7. Ibnu Khaldun (1332 M – 1406 M),
adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering disebut sebagai bapak
pendiri ilmu historiografi, sosiologi dan ekonomi. Karyanya yang terkenal
adalah Muqaddimah ( pendahuluan ).
8. Jabir Ibnu Hayyan atau Gebert ( 721
M – 815 M ), dia adalah seorang tokoh islam yang mempelajari dan mengembangkan
ilmu kimia.
9. Al – razi ( 856 M – 925 M ), yang
dikenal dengan nama Razes. Seorang dokter klinis ynag terbesar pada masa
itu dan pernah mengadakan suatu penelitian Al-kimi atau lebih dikenal
dengan sebutan ilmu kimia. Beliau mengarang Ensiklopedia ilmu kedokteran yang
berjudul Contenens.
10. Ibnu Haitam dikenal dalam kalangan
cerdik pandai di barat, dengan nama Alhazen, Dia adalah seorang ilmuwan
islam yang ahli dalam bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan,
dan filsafat. Ia banyak pula melakukan penyelidikan mengenai cahaya dan telah
memberiakn ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler dalam
menciptakan mikroskop dan teleskop.
11. Al–Battani (850 M – 929 M),
memberikan kontribusi untuk astronomi dan matematika. Dalam astronomi,
al–Battani juga meningkatkan ketepatan pengukuran presesi sumbu bumi.
12. Dalam bidang fikih ada Imam Hanafi (
699 M – 767 M ), Imam Malik ( 712 M – 798 M ), Imam Syafi’I (767 M – 820
M ) dan Imam Hanbali ( 780 M – 855 M ), yang besar dengan kitab masing – masing
13. Dalam bidang sosial, terdapat nama
Yaqut bin Abdullah al Hamawi ( 1179 M – 1229 ), yang mengarang kitab Mu’jam al
– buldan (kamus Negara). Ibnu Yunis, Umar Al- khayyam , Will Durant,
Feilding H. Gorrison, dan Abu Rayhan al – Biruni, di bidang sains dan
antropologi.
14. Shen Kou ( 1031 M – 1095 M ), sorang
ilmuwan cina yang pertama kali menggambarkan magnet jarum-kompas yang
digunakan untuk navigasi.
15. Su Song (1020 M – 1101 M), juga
seorang astronom yang menciptakan langit bintang pada Atlas.
16. Jamal Al–din, mendirikan
observatorium ikhtiar Al–din yang merancang pembangunan istana raja di
laut utara.
2.3 Sejarah perkembangan sains pada zaman Renaissance
Zaman ini berlangsung pada awal abad
14 M sampai dengan abad 17 M. Renaissance sering diartikan denagn
kebangkitan, peralihan, atau lahir kembali (rebirth), yaitu di lahirkan kembali
sebagai manusia yang bebas untuk berpikir , dan jauh dari ajaran – ajaran
agama.
Tokoh – tokoh ilmuwan yang berpengaruh di masa ini ialah
sebagai berikut :
1. Nicolaus Capernicus ( 1473 M – 1543
M ), adalah seorang astronom, matematikawan, dan ekonom yang berkembangsaan
Polandia. Ia mengembangkan Teori Heliosentris (Tata Surya berpusat
di matahari).
2. Galileo Galilei ( 1564 M – 1642 M ),
adalah seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran
besar dalam revolusi ilmiah. Sumbangannya dalam keilmuan antara lain adalah
penyempurnaan teleskop ( dengan 32 x pembesaran ) dan berbagai observasi
astronomi. Dia adalah orang pertama yang melukiskan tata surya seperti yang
kita kenal sekarang.
3. Tycho Brahe ( 1546 M – 1601 M ),
adalah seorang bangsawan Denmark yang terkenal sebagai astronom/astrolog
dan alkimiawan. Tycho adalh astronom pengamat paling menonjol di zaman pra
–teleskop. Akurasi pengamatannya pada posisi bintang dan planet tak
tertandingi pada masa itu.
4. Johannes Kepler (1571 M – 1630 M),
adalah astronom jerman, Matematikawan dan astrolog. Ia paling di kenal
melalui hukum gerakan planetnya. Kepler juga ahli optic dan astronomi.
Penjelasannya tentang pembiasan cahaya tertuang dalam buku ‘’supplement
to witelo , expounding the optical part of astronomy’’. Ia orang pertama
yang menjelaskan cara kerja mata.
5. Fancies Bacon ( 1561 M – 1626 M ),
adalah seorang filsuf, negarawan dan penulis Inggris. Karya – karyanya
antar lain membangun dan mempopulerkan motodologi induksi untuk penelitian
ilmiah, sering kali disebut metode Baconian.
6. Andreas Vesalius ( 114b M – 1564 M
), adalah ahli anatomi. Ia memperkenalkan tentang anatomi tubuh manusia. Ia
juga menulis sebuak teks mengenai tumbuhan obat.
2.4 Sejarah perkembangan sains pada zaman Modern
Zaman ini sebenarnya sudah terintis mulai dari abad 15 M. Tetapi, indikator yang nyata terlihat jelas pada abad 17 M dan berlangsung hingga abad 20 M. Hal ini ditandai dengan ditandai dengan adanya penemuan-penemuan dalam bidang ilmiah. Menurut Slamet Iman Sontoso, ada tiga sumber pokok yang menyebabkan berkembangnya ilmu pengetahuan di Eropa dengan pesat, yaitu hubungan antara kerajaan Islam di Semenanjung Liberia dengan negara Perancis, terjadinya Perang Salib dari tahun 1100-1300, dan jatuhnya Istambul ke tangan Turki pada tahun 1453.
Zaman ini sudah dimulai sejak abad 14 M. zaman ini juga dikenal sebagai masa rasionalisme yang tumbuh di zaman modern karena munculnya berbagai penemuan ilmu pengetahuan. Tokoh yang menjadi pioner pada masa ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan JJ. Thompson. Keterangan lebih lengkap sebagai berikut :
a. Isaac Newton (1643 M-1727 M ), adalah seorang fisikawan, matematikawan, ahli astronomi, filsuf alam, alkimiawan, dan theolog. Dia di katakana sebagai “Bapak ilmu fisika klasik”. Karyanya yang berjudul Philosophiae Naturalis Principia Mathematica menjabarkan tentang hukum gravitasi dan tiga hukum gerak yang mendominasi pandangan sains mengenai alam semesta selama tiga abad ini.
b. Rene Descartes (1596 M-1650 M), ia di kenal sebagai Renatus Cartesius, adalah seorang filsuf dan matematikawan Perancis. Descartes kadang di panggil “Penemu filsafat Modern” dan “Bapak matematika modern”. Pemikirannya yang menggunakan revolusi adalah semuanya tida ada yang pasti, kecuali kenyataan bahwa seseorang berfikir.
c. Charles Robert Darwin 1809 M-1882 M) adalah seorang naturalis yang teori revolusionernya meletakkan landasan bagi teori evolusi modern dan prinsip garis keturunan yang sama (common Descent) dengan mengajukan seleksi alam sebagai mekanismenya. Teorinya yang paling menggemparkan adalah “Nenenk moyang manusia adalah kera”.
d. Joseph John Thompson (1856 M-1940 M) adalah seorang ilmuan dengan penelitiannya yang membuahkan penemuan Elektron. Thompson mengungkapkan bahwa gas mampu mengantarkan listrik. Ia menjadi seorang perintis ilmu fisika nuklir. Dia juga menemukan sebuah metode untuk memisahkan jenis atom dan sinar molekul yang berbeda dengan menggunakan sinar positif.
Selain pioneer di atas masih banyak ilmuwan lain yang memegang peran dalam perkembangan ilmu. Diantaranya seperti Michael Faraday (1791 M -1867 M) yang mendapat julukan “Bapak Listrik“, karena berkat usahanya listrik menjadi teknologi yang banyak gunanya, dan Blaise Pascal (1623 M-1662 M) adalah seorang ahli matematika, fisika, dan agama filsuf. Karyanya berupa kontribusi penting pada pembangunan mekanis kalkulator. Kemudian dari perkembangan ilmu sosial, muncul nama Auguste Comte (1798 M-1857 M). Menurut Thoyibi, ia adalah tokoh yang mengusung “Filsafat Positivisme” dengan karyanya Cours De Philosophie Positive (Uraian tentang filsafat positivisme). Istilah dari “positif” ini sebagai sesuatu yang nyata, tepat, pasti, dan memberi manfaat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejarah
perkembangan sains (ilmu) berawal dari zaman YUnani Kuno, Arab, Rennaissance,
dan terakhir zaman modern. Zaman
Yunani merupakan zaman filsafat, karena pada zaman ini para filsuf menggunakan
sikap ‘’Aninquiring Attitude’’ dan tidak menerima pengalaman yang
didasarkan pada sikap ‘’ Receptive attitude’’. Dan di zaman ini banyak
bermunculan filsuf terkenal seperti Thales, Phytagoras, Socrates, Demokritus,
Plato, dan Aristoteles.
Zaman pertengahan merupakan zaman
kemajuan pesat bagi agama islam, dimana banyaknya bermunculan para ilmuwan
islam dari theolog–theolog islam seperti Al – Farabi, Al – Khawarizmi, Al –
Kindi, Al – Ghazali, Ibnu Shina, Ibnu Rusdy, Ibnu Khaldun, Jabir Ibnu Hayyan,
Al – razi, dll. Zaman Rennaisance merupakan kebangkitan para filsuf yang bebas
berfikir tanpa adanya pengaruh ajaran agama. Tokoh – tokohnya yang
terkenal seperti Nicolaus Copernicus, Galilio Galilei, Johanes
Kepler, dan Frasisco Bacon. Zaman modern dikenal sebagai masa
rasionalisme yang tumbuh dizaman modern karena munculnya berbagai ilmu
pengetahuan yang berkembang dengan baik. Tokoh yang menjadi pioner pada masa
ini adalah Rene Decrates, Isaac Newton, Charles Darwin, dan J.J. Thomson.
3.2 Saran
Sebagai generasi penerus bangsa,
khususnya calon pendidik haruslah banyak mengetahui tentang asal-usul atau sejarah
perkembangan ilmu pengetahuan, dan siapa saja penemu yang berperan penting
dalam kehidupan ini. Tidak hanya menarik untuk dipelajari sejarahnya, namun
perlu pula kita mempelajari ilmu yang dapat memberikan manfaat untuk
kelangsungan hidup.
DAFTAR PUSTAKA
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum,
Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2007
Wikipedia. 2013. Sejarah Perkembangan Sains, (http://wikipedia.org, Online), diakses November
2013
sumber: http://muflihatulabadiyah.blogspot.co.id/2014/12/sejarah-perkembangan-sains.html